Kamis, 12 November 2009

SUDAHKAH KITA MELIHAT DENGAN MATA-NYA TUHAN?


Ketika seseorang di anggap "aneh".. atau "tidak biasa".. maka biasa-nya lingkungan
sekitarnya akan "menceritakan".. "membuat jadi topik pembicaraan"..
atau bahkan.. bisa juga "membuat jadi bahan tertawa-an"..

Pernahkah kita coba menempatkan diri sebagai orang yang jadi bahan cerita atau bahan
tertawa-an tersebut.. ? Bagaimana-kah rasa-nya di tertawakan.. ? Bagaimanakah
rasanya di "bicara-kan" di "belakang" kita?

Tidak bisa saya pungkiri, bahwa, kadang tawa saya bisa otomatis meledak, saat ada
peristiwa yang "aneh" & "lucu" sedang jadi topik pembicaraan di sekitar saya.. Tapi
sesaat setelah tawa saya "meledak".. hati nurani saya segera terusik & segera saya
menyesal.. duhh.. kenapa ya kok saya nggak bisa menahan ketawa saya..

Hari Senin, 9 November 2009, saya mengikuti sebuah acara, dan salah satu pokok
bahasan yang sangat penting buat saya adalah bahwa kita harus melihat segala
sesuatu dengan mata-nya Tuhan.. ini arti-nya.. se-"aneh" apa-pun, atau se-"tidak biasa"
apa-pun seseorang, kita harus berusaha melihat dia dari sudut pandang Tuhan, dengan
hati Tuhan, dengan mata Tuhan..

Seturut iman saya, setiap orang berharga di mata Tuhan, Tuhan saya mati di kayu salib
buat menebus dosa setiap orang yang mau percaya dan di selamatkan..

Yohanes
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal..

I Timotius 2:3 Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita,
2:4 yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan
akan kebenaran.

Kira-kira begitu-lah firman Tuhan yang saya pelajari dan saya percayai, yaitu :
1. Bahwa Tuhan begitu mengasihi kita, sehingga IA mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh
hidup yang kekal..
2. Dan satu hal lagi, yaitu bahwa Tuhan, sang Juruselamat itu, menghendaki supaya
semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.

Jadi, kalo Tuhan saja melihat setiap orang berharga di mata-Nya.. lalu siapakah kita,
sehingga kita bisa mentertawakan sesama manusia? Siapakah kita, sehingga kita bisa
menghakimi sesama manusia? Siapakah kita, sehingga kita tidak ber-belas kasih pada
sesama kita?

Sabtu, 11 Juli 2009

JAKA SEMBUNG PAKE PISPOT.. UDAH NGGAK NYAMBUNG PAKE NGOTOT..


He he.. pernah nggak kita mengalami hal yang bisa bikin kita pengen mengatakan kalimat judul di atas?



Ada, gitu.. komunikasi "nggak nyambung" antara orang tua dan anak..
antara antara suami dan istri.. atasan dan bawahan..
antara rekan-rekan sekerja..
pokoknya.. buanyaaaak dehh komunikasi yang nggak nyambung..
dan masing-masing pihak, bukannya menahan diri dan berusaha berpikir jernih..
eh.. makin lama malah makin ngotot dengan pendapatnya sendiri-sendiri..
ya nggak.. ha ha.. Buat penonton di luar "arena".. ini tentu sebuah tontonan
yang unik.. tapi buat yang bersangkutan (pelaku nggak nyambung yang
sama-sama ngotot itu tadi).. percaya dehh.. pasti beteee buangett rasa-nya !!

Kita tentu nggak mau mengalami kondisi "nggak nyambung"..
apalagi pake "ngotot-ngotot"-an... capee dehh..

Nah, gimana cara-nya supaya "nyambung"??
Dari pengalaman hidup saya selama ini, saya mengalami, sungguh,.. bahwa
Tuhan itu luar biasa. Tuhan mengajarkan kepada saya sebuah bahasa yang
bisa "menyambung"-kan situasi yang "nggak nyambung banget". Bahasa
apa itu??.. Sederhana saja jawabnya,.. BAHASA KASIH gitu lohh !!

Apa itu bahasa kasih? Coba kita simak..
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu.
Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
Ia tidak melakukan yang tidak sopan
dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.
Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu,
mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Gimana.. jelas nggak??.. Atau mungkin terlalu rumit?..
Gimana supaya nggak rumit??..
Supaya nggak rumit, ya musti sederhana..
Sederhana-nya begini,..
di dunia ini, tidak ada orang yang tidak butuh kasih
sayang.. tidak ada orang yang tidak mau di sayang..
biar se-galak dan se-jahat apa-pun seseorang,
pasti dia tidak bisa menolak kasih sayang dan
kebaikan dari orang lain.

Biar se-galak dan se-jahat apa-pun seseorang,
pasti lama-lama akan nggak enak hati juga-lah,
kalau kita tetap konsisten bersikap baik dan mengasihi dia..
ya nggak.. ya nggak.. ya nggak.. ;p
Saya pernah, dulu.. selama beberapa tahun, di cuek-in dan di galak-in
seorang teman.. tapi karena saya belajar, bahwa kasih itu adalah bahasa
yang paling "nyambung" di dunia ini.. maka saya tetap berusaha untuk tetap
menyayangi teman tersebut.. saya tetap menyapa dia, saya tetap mengasihi
dia, saya tetap bersikap baik pada-nya.. Apa yang terjadi setelah ber-tahun-
tahun kemudian? Teman saya yang galak tersebut akhirnya mulai belajar
untuk mengenal Tuhan lebih dekat.. bukankah ini sebuah hasil yang baik??
Kita bisa mulai dari diri kita sendiri.. mulai belajar mengasihi,
atau lebih mudahnya.. mulai belajar menyayangi orang lain..
Orang lain, ya.. itu artinya bukan cuma teman, saudara.. atau orang tua..
Orang lain itu artinya ya termasuk..
orang-orang yang "memusuhi" kita, yang "tidak suka" pada kita,
yang "tidak kenal" kita, yang beda status sosial, beda suku,
beda ras, beda kepercayaan,.. pokoknya.. orang lain.. ya orang lain..
semua orang lain, tanpa kecuali.

Kita bisa coba buktikan, apakah situasi lingkungan kita, baik di rumah,
di kantor, di masyarakat luas.. akan menjadi lebih baik, kalo kita mau mulai
belajar mengasihi, sekalipun terhadap orang-orang yang "sulit" untuk di
kasihi.. Setidaknya, kalo kita mulai belajar mengasihi.. kita bisa memberi
kesempatan pada orang lain untuk belajar mengasihi juga.
Orang lain, yang galak, yang jahat, yang judes.. mungkin belum tau, gimana
sih cara mengasihi.. jadi, alangkah baik-nya kalo kita ber-murah hati dengan
cara memberikan contoh.. gini lho cara mengasihi itu.. nah.. gimana rasanya
di kasihi? enak kan di kasihi? maka-nya.. yuk kita saling mengasihi aja.. dari
pada saling meng-galak-i atau saling men-judes-i.. he he.. ^o^

Ada sebuah kalimat bijak yang berkata:
Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman,
tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.

Setidak-nya.. kita bisa mulai dengan wajah, sikap dan tutur kata yang ramah..
yang meluap dari hati yang mau mengasihi.. mudah kan?
Kasih itu tidak rumit. Kasih itu cuma perlu hati.

Nah,.. kalo kita sudah mulai belajar mengasihi..
se "pispot" apa-pun si "jaka sembung"..
atau se"ngotot" apa-pun si orang yang "nggak nyambung" itu..
pasti bisa kita hadapi dengan hati yang legowo.. yang ikhlas.. yang adem..
yang damai.. jadi kita nggak perlu cape-cape ikut-an ngotot.. nggak perlu
habis energi buat emosi yang bikin "makan hati".. lebih enak, kan.. he he.. ^o^

God bless u all ;p

Rabu, 06 Mei 2009

Sebelum terlambat.. salibkan daging.. sekarang !


Ini sudah akhir jaman,.. sudah dekat masa pengangkatan (rapture)..
tanda-tandanya sudah sangat jelas...
Tentu kita tidak mau ketinggalan.. Tentu kita tidak mau tidak terangkat..

Tapi diatas semua itu.. kita tidak tau kapan kita akan Tuhan panggil..

Bisa jadi sebelum pengangkatan.. kita sudah duluan di panggil Tuhan..

Tak ada yang tau seberapa pasti-nya umur seseorang..
Yang sehat walafiat bisa saja tiba-tiba "berangkat"..

Yang sakit sudah lama bisa juga tidak di panggil pulang juga sampai tiba masa pengangkatan..
Yang masih muda belia bisa saja tau-tau Tuhan panggil pulang..
Yang sudah tuaaaaa buangettt.. bisa juga tidak Tuhan panggil sampai tiba masa pengangkatan..

Karena itu.. saudaraku..Yuk,.. kita bersiap..

Jalani hari-hari dalam kehidupan kita sebaik mungkin..
Kasihi orang-orang terdekat.. teman-teman.. saudara.. orang tua..
Di atas semuanya itu.. mari kita kasihi mereka semua dengan Kasih Tuhan..

Alangkah indahnya kalau kita masing-masing mau jadi perpanjangan tangan Tuhan untuk
mengasihi sesama..
saling mengasihi.. saling mendukung.. saling membangun di dalam Tuhan..
Kalau dalam mengasihi sesama..
ternyata kita harus menyalibkan daging.. korban perasaan..
sudahlah.. salibkan saja.. korbankan saja..

Sebab penyaliban daging kita toh tak ada seujung kuku penyaliban Yesus..
sebab pengorbanan perasaan kita toh tak seberat dan tak sebesar yang di tanggung Yesus..

Sebab setiap penyaliban daging.. setiap pengorbanan perasaan yang kita jalani..
bahkan setiap tetes air mata yang tumpah karenanya..
tidak ada yang tersembunyi dari mata Tuhan..

Dan pada waktu Tuhan panggil kita pulang tiba-tiba..
maka tidak sia-sia lah semua pengorbanan itu..
sebab bahagia kekal sudah menanti..bersama Tuhan di surga kekal..

Percaya deh.. di akhir hidup kita nanti..

cuma ada dua pilihan..
surga kekal.. atau neraka kekal..

kalo sudah di surga kekal.. tidak sia-sia semua pengorbanan kita di dunia..
kalo sudah di neraka kekal.. hiks.. mau salibkan daging seribu kali-pun sia-sia saja..

mau kemana? tinggal pilih... ^o^

Haleluyahh !!

Jumat, 17 April 2009

Yuk.. ikut teladan Tuhan ^.^


Dear all,...

Pernah tau lagu "Ku mau spertiMu Yesus".. ??

Biasanya kita menyanyikan lagu tersebut dengan sungguh-sungguh...
bahkan secara refleks kita juga menutup mata..
tangan kanan angkat keatas.. tangan kiri letak-kan di dada..

"Kuu.. mau sperti MU.. YESUUUS.. di.. sempurnakan.. slaluu..
daa-lam se-gnap jaa-lankuu.. memuliakan Na-maMUUU.."

Namun apakah dalam hidup kita sehari-hari.. kita sudah melaksanakan apa yang kita
nyanyikan?

Coba kita simak dua hal penting :
1. Di sempurnakan selalu, artinya siap dibentuk supaya serupa Tuhan Yesus.
2. Memuliakan Tuhan dalam segenap jalan hidup kita, artinya apapun yang kita lakukan,
mestinya jangan sampai mencemarkan Kemuliaan Nama Tuhan.


Yang Pertama,.. apakah kita siap di bentuk supaya serupa Tuhan Yesus?

MEMANGNYA TUHAN YESUS ITU SEPERTI APA, SIH??

TUHAN YESUS ITU, TAAT pada BAPA dalam menjalankan tugas penebusan dosa buat kita,
sehingga DIA mengalami:

1. Rasa takut, sampai "PeluhNya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan di tanah"
(MAT 26:37).

Artinya:
Dalam menjalankan tugas dari Bapa,.. Yesus-pun pernah mengalami beban dan tekanan yang
hebat. Apakah yang kita alami selama ini sudah mirip??
Apakah kita tetap mau taat menjalankan tugas dari BAPA walaupun rasanya takut, rasanya
berat, rasanya tertekan sekali,...??

TUHAN YESUS taat tanpa syarat.. Kan tidak ada tertulis bahwa Yesus mengajukan syarat-syarat pada Bapa.. Misalnya : Tuhan Yesus tidak bilang..
"OK, aku mau di salib.. tapi aku gak mau ketakutan dan menderita, ya.. aku juga gak mau
merasakan sakit waktu di aniaya & di paku di kayu salib.. pokoknya.. bikin se-nyaman
mungkin penyaliban-nya yahh !!"

Tuhan Yesus taat tanpa syarat, dan DIA mengalami semua penderitaan itu tanpa minta
kemudahan dan keistimewaan sedikit-pun.

Inti-nya disini ----> TAAT TANPA SYARAT

2. Pernah di olok-olok.. di ludahi.. di tinju.. di pukul.. (MAT 26:67)

Artinya:
Dalam ketaatanNYA.. TUHAN YESUS menerima penderitaan tersebut tanpa mengeluh dan tidak membalas. Kan tidak ada tertulis bahwa, Tuhan Yesus balas mengolok-olok.. balas meludahi.. balas meninju dengan hebatnya.. atau balas memukul-i orang-orang yang menganiaya DIA.
Nah,.. apakah kita sudah mirip?
Apakah kita tidak membalas kalo orang mengolok-olok kita?
Apakah kita tidak membalas kalo orang meludahi kita?

Inti-nya disini ----> TIDAK MEMBALAS


Yang kedua,.. apakah dalam segala jalan kita, kita sudah memuliakah nama Tuhan?

MEMANGNYA,.. MEMULIAKAN NAMA TUHAN DALAM SEGALA JALAN ITU SEPERTI APA, SIH??

Ada dua hal di sini :
1. Dalam segala jalan, itu meliputi pikiran, perkataan, perbuatan kita.
2. Memuliakan nama Tuhan, artinya,.. hmmm..

Coba seandainya ada seorang anak.. yang nuakaaaalll sekali.. sudah gitu.. anak ini juga
juahaatt, kuejaaam sekalii.. pokoknya tidak ada yang baik dari anak ini...

Hmmm... anak siapa sih itu?? Anak yang nakal, jahat, kejam.. pasti orang tua-nya gak bener
didik-nya !!

Begitu juga hidup kita.. Kalo hidup kita tidak jadi kesaksian yang baik,.. pasti orang juga
bertanya-tanya.. Hmmm.. siapa sih Tuhan-nya??

Coba,.. kalo sampai kejadian, gimana tanggung jawab kita pada Tuhan.. hayoooo... !!

Jadi kesimpulannya:
1. Yuk, ikut teladan Yesus,.. mau taat pada Tuhan & tidak membalas kalo orang jahat pada
kita,.. ^.^
2. Yuk, kita belajar jadikan hidup kita sebagai kesaksian yang baik, sebagai tanggung jawab
kita pada karya keselamatan yang sudah di jalani Tuhan Yesus di kayu salib.

Jangan sampai sia-sia pengorbananNYA buat kita,.. ^o^

Haleluyahh !!!

Sabtu, 11 April 2009

Rasanya kok kayak di Padang Gurun...Hiks..


Dear All,..

Akhir-akhir ini rasa-nya.. saya kok sedang mengalami Padang Gurun ya..
Memang.. Firman Tuhan bilang.. serahkan segala beban pada Tuhan..
dan saya juga sudah minta ampun pada Tuhan karena hati saya ini kok ya bandel banget.. Udah serahkan segala beban.. tapi masiihh aja ada yang nge-ganjel di hati..

Saya jadi penasaran.. hhh.. seperti apa sih Padang Gurun itu yang sebenarnya??

Ada satu penjelasan yang saya dapat dari www.kejut.com :

Padang gurun adalah tempat hidup yang sulit bagi sebagian besar mahluk hidup.
Hal ini terbukti dari sedikitnya jenis mahluk hidup dan tumbuh-tumbuhan yang dapat hidup di sana. Hewan-hewan tersebut juga rata-rata kurang bersahabat, seperti ular, kalajengking, dll. Suhu di gurun relatif sangat ekstrim, siang hari tinggi sekali dan malam hari rendah sekali.

Sampai di sini saya mulai "ngeh"... Jadi padang gurun itu bukan sekedar padang pasir yang panaaass di siang hari dan dingiinn di malam hari.. Tapi juga cuma sedikit mahluk yg bisa hidup di sana.
Nah,.. pantesan.. hiks.. jadi gitu ya.. di padang gurun jarang yang bisa bertahan hidup.. beratt yahh..

Nah.. kalo di terapkan dalam hidup kita sehari-hari, ada banyak orang tinggal di padang gurun, dan ada berbagai jenis padang gurun:
Ada padang gurun kemiskinan, padang gurun kelaparan dan kehausan, padang gurun keterlantaran, padang gurun kesendirian, padang gurun putus cinta, dll.

Berikutnya, ada penjelasan lain lagi,.. yaitu :

Bahwa sebenarnya terpendam harta karun dalam gurun.
Contohnya: daerah-daerah yang berada di padang gurun relatif dikaruniai kekayaan alam, seperti misalnya Arab, di dalamnya terkandung banyak minyak bumi.

Jadi, Ketika seorang berada di padang gurun, kadang-kadang tidak semua orang bisa keluar dari sana, bisa saja mereka mati di sana. Tapi jika mereka berhasil melaluinya, maka mereka akan memperoleh berkat,.. atau setidaknya mereka akan jadi lebih kuat dan lebih tabah.. pokoknya lulus ujian deh.

Kesimpulannya :
Perjalanan di "Padang Gurun" adalah sebuah perjalanan ujian buat kita yang sedang mengalaminya. Dalam menghadapi ujian tersebut, kita bisa pilih menyelesaikannya dengan tekun dengan bergantung penuh pada kekuatan Tuhan.
Atau bisa juga kita bersungut-sungut dan akhirnya "mati" tanpa bisa keluar dari Padang Gurun masing-masing.

Umat Israel pernah mengalami perjalanan di padang gurun untuk waktu yang tidak sebentar...
40 tahun.. hmm.. "tua di jalan" dalam arti yang sebenarnya, ya..

Kenapa umat Israel harus berjalan di padang gurun?
Karena mereka berteriak minta tolong, supaya Tuhan membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Maka Tuhan mengutus Musa untuk memimpin mereka keluar dari Mesir.

Lalu bagaimana perilaku mereka selama dalam perjalanan?
Bersungut-sungut.. ya.. mereka tidak puas dengan apa yang mereka alami di padang gurun.
Tidak cukup ajaib bagi mereka bahwa ada tiang awan dan tiang api memimpin mereka dalam perjalanan.
Tidak cukup memuaskan pemeliharaan Tuhan bagi mereka.
Mereka terkenang akan kenikmatan hidup di Mesir.. walaupun di Mesir mereka adalah budak.
Seakan mereka lupa bahwa mereka pernah berteriak minta tolong pada Tuhan supaya Tuhan bebaskan mereka dari perbudakan Mesir.

Padahal.. kalo mau di pikir lagi..
Apa mereka nggak tau bahwa Tuhan berjanji akan membawa mereka ke "tanah perjanjian"? Apa mereka nggak percaya bahwa Tuhan sanggup memenuhi janjiNYA??

Mereka tau dan mereka percaya,..kok.
Buktinya mereka mau melangkahkan kaki keluar dari Mesir.
Tapi yang jadi masalah.. sebab dari semua "sungut-sungut" mereka itu, adalah karena mereka tidak puas dengan cara Tuhan. Mereka mau cara yang lebih enak.. yang lebih menyenangkan..

Kalo mau di terjemahkan dengan bahasa sekarang :
Tuhan, Tuhan,.. Mbok ya.. jangan lewat padang guruun..
lewat padang rumput aja.. lewat tepi sungai yang jernih.. lewat kebun buah yang ranum-ranum..
Kalo bisa Tuhan.. mbok ya ndak usah jalan kaki,.. gitu.. naik permadani terbang aja..
Atau kalo bisa,.. bikin aja secara ajaib, tiba-tiba langsung nyampe di tanah perjanjian, gitu...
Gitu lho Tuhaann... kan lebih siiipp.. lebih afdoll.. lebih mantapp.. he he..

Itulah manusia,.. termasuk juga saya.. yang terbuat dari darah dan daging ini..
mau-nya yang enak.. mau-nya yang mudah.. mau-nya banyaakk.. dan yang enak-enak..

Menengok ke belakang.. ternyata ada banyak Padang Gurun yang pernah saya alami..
Padang Gurun yang satu selesai.. menyusul Padang Gurun yang lain..

Padang Gurun pertama saya alami di masa kecil.. (Untuk detailnya bisa dibaca di tulisan saya sebelumnya, judulnya: Masa kecilku,.. sebuah pelajaran)
Bagi yang belum tau masa kecil saya,.. singkatnya.. masa kecil saya bukanlah masa kecil yang ideal.. baik untuk pertumbuhan jasmani maupun rohani..
Tapi Puji Tuhan, selepas dari Padang Gurun masa kecil itu,.. saya tumbuh menjadi pribadi yang tidak gampang kasihan pada diri sendiri,.. tidak gampang cengeng dan tidak mudah rapuh.
Untuk itu saya harus berterimakasih pada Mama, yang telah berjuang membesarkan, menghidupi dan mendidik saya.

Padang Gurun kedua saya alami di masa saya mulai jadi anak kost di Jakarta, masih jomblo/single di usia yang "rawan", dan harus bertahan hidup sendirian mencari nafkah sebagai karyawati yang "pas2-an" setiap bulan..
Pergumulan masalah jodoh tentu jadi topik utama pada masa itu..
Apalagi dengan Mama yang sakit dan harus di operasi gara-gara kepikiran, kenapa kok
saya nggak "kawin2".. eh.. "nikah" ya istilah bagusnya.. he.. he..
Sempat saya ngotot minta jodoh pada Tuhan.. dengan menyebutkan "syarat2" yang saya
mau.. dan Tuhan kabulkan juga sih.. Tapi ternyata akhirnya bubar juga setelah masa
pertunangan.. dari peristiwa itu akhirnya saya sadar.. bahwa kalo saya ngotot.. Tuhan bisa saja kasih yang saya mau.. tapi resiko harus saya tanggung sendiri.
Dari peristiwa bubarnya jodoh yg saya minta dari Tuhan itu,.. saya jadi terpacu untuk lebih sungguh2 lagi cari kehendak Tuhan.. Dan Puji Tuhan,.. setelah lewat dari Padang Gurun yang satu ini.. saya jadi belajar.. bahwa lebih baik ikut kehendak Tuhan saja.. supaya tidak perlu cape..
he..he.. Hasilnya? Ya.. saya mendapat "harta karun" dari Padang Gurun.. berupa seorang suami yang dari Tuhan.. asli dari Tuhan.. bukan yang saya cari sendiri.
Lucunya,.. Tuhan kasih tau jodoh saya itu justru pada waktu saya sedang berdoa syafaat untuk hal yang lain. Memang Tuhan punya rasa humor yang tinggi, ya ;p

Padang Gurun ketiga saya alami pada masa setelah saya menikah,..
Waktu baru menikah, saya & suami boleh tinggal di rumah teman yang sudah pindah keluar kota setelah dia menikah. Teman saya janjikan, kami boleh tinggal untuk dua tahun, tidak gratis tentunya,.. bayar juga.. 500 ribu per bulan tidak terlalu mahal untuk ukuran sebuah rumah 3 kamar lengkap dengan telepon rumah di tengah kota.

Tapi tidak sampai setahun, rupanya lama-lama teman saya & suaminya punya ide lain, yang lebih baik buat mereka tentunya,.. Maka dengan bahasa sehalus mungkin kami di minta untuk cari tempat tinggal yang lain, karena rumah tersebut mau di jual.
Jadi kami harus cari kontrakan. Puji Tuhan, kami dapat kontrakan yang baru di bangun dengan harga 5 juta setahun. Jangan tanya bagaimana cara kami bayar kontrakan tersebut. Kami juga sudah lupa.. yang jelas hanya karena kemurahan dan kasih karunia Tuhan saja maka kami bisa membayarnya.

Masalah berikutnya timbul,.. namanya rumah kontrakan. Pak Haji yang punya kontrakan saja juga tidak tau alamat rumah kontrakan tersebut sebetulnya ikut kelurahan yang mana,.. ikut RT yang mana,.. nomor rumah juga si Pak Haji asal taruh aja buat sederet rumah kontrakan miliknya.. Memang bisa di maklumi,. dengan letak di tengah-tengah banyak gang tikus yang rumit, tidaklah mudah untuk menentukan sebuah alamat rumah ^o^

Maka kami membangun mimpi yang baru: Pengen punya alamat surat yang jelas, pengen punya alamat sesuai KTP dan tidak usah pindah-pindah rumah lagi..

Jadi saya cari info sana sini di mana rumah yang murah dan bagus.. lalu berapa Uang Muka yang di perlukan. Setelah ketemu info-nya, maka kami berusaha keras menabung untuk bisa mengumpulkan Uang Muka tersebut. Caranya? Tentu dengan pengiritan di segala bidang.. termasuk makan. Cerita tak terlupakan dalam perjalanan menabung tersebut adalah bagaimana seminggu sekali saya masak sayur sop sepanci,.. lalu di kemas dalam plastik2 kecil yg tahan panas.. nah setiap hari saya bawa bekal makan siang nasi dan satu plastik kecil sop. Dan setiap malam kami makan sop yang di panaskan di panci. Cara panasinnya juga gampang.. lempar aja sop dalam plastik tersebut di panci berisi air mendidih.. maka rasanya tidak akan berubah.. tetap enak, kok.. he.. he..
Dengan demikian kami bisa menabung lebih intensif.. ^o^

Maka akhirnya Uang Muka rumah terkumpul.. dan singkat cerita kami dapat kredit rumah di Citra Indah, Jonggol.. Lokasi-nya kira-kira 60 km dari kantor tempat saya bekerja.. Puji Tuhan.. akhirnya kami punya alamat tetap dan sesuai KTP, tidak usah pindah-pindah lagi.. biarpun harus mencicil 10 tahun.. Puji Tuhan.. padang gurun yang ini lewat sudah.. Haleluyahh !!

Apakah sudah tidak ada Padang Gurun lagi?? Ooo... tunggu dulu.. masih ada Padang Gurun ke empat.. ini terjadi dalam masa perjuangan mencicil rumah.. he he..
Dengan adanya kewajiban tetap bayar cicilan rumah.. tentu saya harus sungguh-sungguh dalam bekerja.. Sebab suami saya kan penghasilannya tidak tetap..
Ketika kami mulai tinggal di rumah baru,.. yang jauh dari kantor tempat saya bekerja.. dan harus kami tempuh dengan naik motor bebek yang sudah mulai tua..
Mulai-lah padang gurun yang baru.. cape-nya.. panas-nya.. hujan-nya.. rewel-nya si bebek tua.. hiks.. Berangkat pagi-pagi..pulang malam-malam.. Kurang tidur.. kurang istirahat.. Tiap pagi, kami, saya dan suami.. saling menyemangati "hayo tetap semangatt sayang !!" Ya.. biarpun badan ini rasanya sudah nggak mau nurut lagi di ajak kerja.. tapi ya.. musti tetep kerja-lah yauww.. bayar cicilan rumahh.. hayo sumangaattt.. !!

Bagaimanapun,.. apapun yang terjadi,.. kami tetap bersyukur karena Tuhan sudah memungkinkan kami untuk mencicil rumah ini.
Lalu, seperti ada angin segar datang di padang tandus.. Ada tawaran pekerjaan untuk saya,.. membantu saudara dari teman baik saya.. Jam masuk kantor-nya lebih siang.. dan jaraknya agak lebih dekat dengan rumah saya.. Ya.. walaupun hari Sabtu masuk,.. tapi kata suami saya.. nggak pa pa lahh.. kan masuknya lebih siang.. Lagi pula ini kan untuk membantu teman..

Tak di sangka tak di duga.. ternyata ini-lah padang gurun yang paling berat dan menguji iman. Di kantor baru ini berbagai peristiwa terjadi benar-benar menguji iman percaya saya pada kedaulatan Tuhan dalam hidup saya. Salah satu hal di antara -nya adalah ternyata saya harus lembur bahkan pada hari Minggu dan hari libur..
Atau kalo tidak lembur dikantor.. saya harus bawa pulang Laptop kantor dan berbagai file untuk di kerjakan di hari libur. Lho kok??
Jadi ternyata lebih capee di tempat baru ya Tuhan.. Capee lahir batin..

Tapi biar apapun yang terjadi, saya tetap percaya.. bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan.. Biarpun "kelihatannya" tidak enak, bikin hati dan pikiran saya bertanya-tanya pada Tuhan.. penuh tanda tanya..

Dan akhirnya.. setelah lima bulan.. tibalah saat "kelulusan" saya dari padang gurun yang dahsyat ini.. he.. he.. Luar biasa ajaib Tuhan,.. DIA lunasi cicilan rumah saya,.. jadi saya bisa keluar dari kantor ini.. Puji Tuhann... Tuhan benar-benar tahu betul seberapa batas kekuatan kita!! Tuhan ijinkan saya berhenti kerja dengan tugas tambahan yaitu tetap "mendampingi" teman-teman di persekutuan doa kantor. Jadi tiap hari Jum'at sebisa mungkin saya tetap ikut ibadah.

Oya.. masih ingat si "bebek tua" yang saya ceritakan sebelum ini? Tuhan menggantikan-nya dengan bebek yang baru,.. jadi tiap jum'at saya bisa naik bebek sendiri ke tempat ibadah ;p
Haleluyahh !!

Lalu.. apakah Padang Gurun saya sudah berakhir..?? Ternyata, Tuhan tidak kehabisan "stock" padang gurun.. he.. he.. Begitu sayangnya DIA pada saya.. jadi tiap habis lewat satu padang gurun.. dengan tidak menunda-nunda DIA bawa saya ke Padang Gurun yang lain lagi.. ini yang paling up date.. dan ini-lah yang membuat saya menulis tentang padang gurun..

Padang Gurun apa itu?? Padang Gurun ke lima.. yang saat ini sedang saya alami,..
adalah sebuah ujian.. sampai seberapa dalamnya sih saya mau "mempercayakan diri"
pada pemeliharaan dan perlindungan Tuhan..???????

Puji Tuhan.. Rupanya bukan kebetulan Tuhan pimpin saya untuk menulis tentang Padang Gurun ini. Sebab selama saya menyelesaikan tulisan ini.. sedikit demi sedikit saya di bimbing untuk kembali mengingat betapa dahsyat kasih karunia dan kemurahanNYA dalam hidup saya selama ini..
Iman saya mulai di segarkan lagi.. percaya saya pada pemeliharaanNYA mulai di kuatkan lagi..
Dan saya bertekad, bersama-mu Tuhan,.. aku juga pasti akan bisa melalui padang gurun yang ini.. !! BersamaMU, aku akan masuk ke "tanah perjanjian" yang KAU janjikan!!

Haleluyahh !!!

Minggu, 29 Maret 2009

Kita boleh pilih... ^o^

Dear all,..

Akhir-akhir ini saya banyak "tergelitik" oleh beragam sifat dan sikap hati orang-orang yang saya temui.

Sebetulnya,.. kalo mau di pikir lagi, ini adalah hal yang memang biasa terjadi, coba simak sebentar:

Yang satu mempertanyakan.. kenapa begini.. kenapa begitu..Yang lain protes.. kok bisa gini.. kok bisa gitu..

Yang satu selalu merasa menderita dalam hidupnya.. dan mempertanyakan kenapa Tuhan bikin hidupnya menderita..
Yang lain merasa dunia ini tidak adil.. dan ngotot bahwa seharusnya semua mahluk mendapat perlakuan yang adil..

Yang satu yakin kalo ada orang yang ngomongnya selalu baik.. itu pasti palsu..
Yang lain ngotot tidak mau percaya bahwa orang bisa jadi baik karena punya Tuhan yang baik.. Dan banyak lagi.. Tidak akan habis kalo mau di sebut dan di bahas satu per-satu.

Hah !!
Menyimak ragam pikir dan sikap orang-orang di atas.. pasti pusing kalo mau di pikirin satu per-satu ;p

Sebenarnya,.. semua pikiran, sikap hati dan apapun itu..
semuanya pasti di dasari oleh sebuah keputusan dari orang yang bersangkutan.

Dan inilah ajaibnya mahluk yang bernama manusia.
Sekali dia memutuskan untuk berpikir negatif,.. maka semua hal akan jadi negatif.
Sekali dia memutuskan untuk berpikir positif,.. maka semua hal akan jadi positif.

Bak mengenakan kacamata warna..
Sekali pake kacamata warna ijo,.. maka semua hal akan terlihat bernuansa hijau bak sayur di kebon.. he he..
Sekali pake kacamata merah.. maka semuanyaaa akan bersemu merah merona ha ha..

Itulah hebatnya Tuhan.. DIA menciptakan manusia berkehendak bebas..
maka hanya manusia yang memilih untuk percaya dan menerima Tuhan-nya dengan kesadaran penuh.. yang akan menikmati Kasih dan AnugrahNya ^o^

Jadi gini lho,.. Kasih Anugrah Allah itu melimpah..
tapi pilihan ada di tangan kita.. apakah kita mau menerimanya dan percaya bahwa Tuhan itu baik.. dan IA turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan..bagi kita yang mengasihi DIA ?

Atau kita pilih bersungut-sungut dan ngotot bahwa Tuhan tidak adil?
Atau bahkan kita pilih tidak percaya saja bahwa Tuhan itu ada?

Pilihan ada di tangan kita.. resiko tanggung masing-masing..

Maksudnya,..
kalo hidupmu suram dan menderita karena kamu pilih mengeluh
dan tidak percaya kebaikan TUHAN..
jangan salahkan siapa-siapa.. itu kan pilihanmu sendiri..

God bless u all ^o^

Rabu, 25 Maret 2009

Masa kecilku.. sebuah pelajaran..;p

Perjalanan rohani saya di masa anak-anak bukanlah sebuah perjalanan yang ideal. Dengan seorang papa yg "budha KTP" dan mama "simpatisan katolik".. saya di biarkan meng-eksplorasi sendiri kemana iman saya akan pergi.

Dalam himpitan ekonomi yang tidak ringan,.. tentu tidaklah cukup waktu bagi orang tua saya untuk memupuk bagaimana iman seharusnya bertumbuh.
Jangankan untuk menumbuhkan iman anak-anaknya,.. untuk bertahan hidup saja mereka sudah cukup pusing.

Saya hanya punya seorang kakak laki-laki yang lima tahun lebih tua (di masa itu mama saya sudah sadar KB demi masa depan anak-anaknya). Pertumbuhan iman kami, anak-anaknya.. di serahkan sepenuhnya ke sekolah katolik dimana kami di sekolahkan.
Kakak laki-laki saya bahkan sempat belajar bahasa arab di sebuah tempat ibadah dekat rumah kami. Dan saya sendiri,.. sempat ikut tetangga ke Vihara, sempat baca-baca buku kuno tentang ilmu rajah tangan & wajah,.. sempat baca-baca Al-quran (terjemahannya)... baca buku telepati, primbon dan seterusnya..

Ya, pernah juga sih di ajak tetangga ikut Sekolah Minggu.. tapi menjelang Natal saya ngambek nggak mau ke sekolah Minggu lagi, sebab guru sekolah Minggu-nya berkata seperti ini :

"Anak-anak.. ke sekolah Minggu-nya jangan waktu mau Natal aja supaya dapat kado, ya.. !!"

Saya tersinggung,.. dan sekecil itu (kira-kira masih TK) saya sudah punya sikap :

"Huhh..!! Emangnya aku ke Sekolah Minggu karena mau kado ! Sudah, nggak ke Sekolah Minggu juga nggak pa pa.. Nggak patek-en!! Nggak butuh!!"

("Nggak patek-en" adalah ungkapan bahasa jawa yang menunjukkan kekesalan yang teramat sangat)..
Hmm.. hati-hati guru sekolah minggu.. jangan buat anak kecil tersinggung he he..

Tetapi Puji Tuhan.. selain segala pengalaman yang beragam dan semua bahan-bahan bacaan di atas, di rumah saya juga ada Alkitab.. yang saat itu adalah sumber bacaan yang tak pernah habis buat saya.Jadi,.. disamping bahan bacaan "gado-gado" yang membuat di otak saya "rancu" tentang profil "TUHAN" yang sebenarnya... setidaknya saya juga masih punya data tentang profil "TUHAN" dari Alkitab.

Apa yang saya rasakan waktu kecil, bukanlah sebuah pengalaman yang menyenangkan.
Saya cuma tahu bahwa TUHAN itu ada,.. dan bunuh diri itu dosa.
Saya cuma tahu bahwa hidup ini menderita, tapi tidak boleh bunuh diri.
Saya cuma tahu bahwa semua agama pasti mengajarkan yang baik.

Sebagai seorang anak yang lahir dari pasangan yang menikah muda
(papa 21 th dan mama 16 th waktu mereka menikah)..
saya tumbuh dengan kondisi seadanya.. jasmani dan rohani..

Yang ter-rekam dalam ingatan saya,.. Cari uang itu susah sekali.
Saking prihatin-nya.. suatu hari, dengan kemauan sendiri, saya makan nasi dengan lauk garam saja.. karena kasihan pada mama yang begitu susah mencari uang.

Sebagai anak-anak,.. yang saya tahu, saya harus membela dan melindungi mama saya.
Di mata saya, mama adalah sosok pejuang untuk keluarga.

Sebab,.. di mata saya, papa bukanlah sosok papa yang saya harapkan.
Berkat perjuangan mama, sesusah apapun kehidupan kami,.. tidak pernah saya merasakan lapar di masa kecil.
Karena itu, segalak apapun mama, saya tetap sayang dan hormat padanya,.. bahkan di masa-masa sebelum saya kenal Tuhan lebih dekat.

Dan saya tau, generasi mama saya itu memang adalah generasi yang tidak terbiasa mengungkapkan rasa sayang dengan kata-kata.
Satu-satunya kata "sayang" dari mama, saya dapatkan hanya sekali saja dalam seumur hidup saya,.. itupun di tulis dalam surat bersama paket, yang di tujukan ke alamat kost saya.. waktu pertama kali saya kost di Jakarta.

Saudaraku terkasih,.. masa kecil saya bukanlah suatu pengalaman yang menyenangkan,..
bahkan kalau mau di bilang.. dalam segala keterbatasan dalam masa kecil,..di tengah ke"tidak-mengerti"an saya.. untunglah Tuhan masih menjaga jalan hidup saya, supaya tetap di jalanNYA.

Saya berharap masa kecil saya yang sederhana ini bisa menjadi pelajaran,
supaya anak-anak kecil yang lain tidak perlu mengalami jatuh bangun jasmani rohani, dalam"kerancuan" Iman seperti saya.

Jumat, 20 Maret 2009

Kok ada, ya... ???


Dear all...

Di usia saya yg 42 tahun ini...
(sebentar lagi sudah menuju usia setengah abad)...

Saya heran... saya bingung...
Kenapa? Saya heran.. ternyata.. ada lho.. orang yang hartanya banyak.. tapi selalu merasa berkekurangan.
Ini kisah nyata.. Saya alami sendiri.
Tapi tentu,.. tidak perlu saya sebutkan siapa orang-nya..
sebab kalo saya sebutkan nama-nya, wah.. nanti cerita ini bukannya jadi berkat tapi malah jadi gosip.. he..he..



Ibarat kisah Raja Daud di perjanjian lama. Yang di tegur nabi Natan dengan perumpamaan seperti berikut ini, dari kitab 2 Samuel:
12:1 TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan berkata kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin.
12:2 Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi;
12:3 si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar padanya bersama-sama dengan anak-anaknya, makan dari suapnya dan minum dari pialanya dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya.
12:4 Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan
memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu."
12:5 Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati.

Kalau kita baca teguran Tuhan melalui nabi Natan di atas, kelihatannya Daud sudah keterlaluan. Tapi di jaman sekarang ini... ternyata ada yg bisa lebih kejam dari itu.

Untuk versi yang lebih kejam,.. si miskin itu tidak punya anak domba betina sendiri.
Si miskin itu cuma punya pekerjaan "tidak tetap" yaitu menjaga domba milik orang lain.
"Tidak tetap"...?? Ya,.. karena kadang-kadang di suruh menjaga.. artinya dapat upah sekedarnya, tergantung kemurahan hati si pemilik domba.
Tapi kadang-kadang juga tidak di suruh menjaga domba,.. artinya ya tidak ada upah.

Si domba titipan itulah yang di ambil oleh si kaya...
Bayangkan apa yang harus di hadapi si miskin selanjutnya..!!
Bagaimana si miskin ini harus bertanggung jawab pada pemilik domba yang menyuruh dia menjaga domba.. hiks!

Di jaman Daud,.. si miskin-nya cuma jatuh dalam keadaan nol.
Dari punya anak domba betina yang kecil... menjadi tidak punya.

Tapi di jaman "Daud modern" si miskin-nya jatuh bukan cuma ke dalam posisi nol,.. tapi lebih jauh lagi.. posisi-nya jadi minus.. karena sekarang dia harus menanggung harga domba titipan yang di rampas oleh si kaya.

Tahukah saudara,.. bagaimana cara si kaya yang kejam ini melakukan perampasan-nya?
Dia minta supaya di perbolehkan menjaga si domba, singkatnya... dia mau pinjam domba "asuhan" si miskin.
Setelah beberapa lama... tiba waktunya untuk memulangkan domba ke kandang pemilik...
si kaya ini dengan entengnya bilang...
"Udah-lah relakan saja... domba asuhan-mu sudah jadi sate di pesta kebun-ku."
Lalu si kaya ngomong lagi dengan galak-nya... :
"Aku gak bisa balikin domba asuhan-mu,.. udah jadi sate !! Satenya juga udah habis,.. jadi gimana bisa di balikin!!"

Tapi,.. Puji Tuhan !! Di jaman Daud modern ini,.. Untung-nya saya sudah mengenal Tuhan,..
jadi saya tau bahwa saya harus mengampuni, memberkati, dan mendoakan si kaya yg kejam itu,.. sambil menyerahkan segala "hak pembalasan" pada yang berhak.. yaitu pada Tuhan sendiri...

Ibrani 10:30 Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."

I Petrus 5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Amsal 3:5 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Jadi kesimpulan-nya,..
Untunglah saya sudah mengenal Tuhan,.. maka saya tidak mau terjerumus dalam jurang dendam kesumat yang hanya akan menyusahkan hati.
Untunglah Tuhan yang saya kenal Maha Pengasih.. Maha Pengampun.. Tuhan sudah lebih dulu mengampuni saya..maka saya juga harus mengampuni orang yang kejam pada saya..

Terimakasih, Tuhan.. sebab Engkau sungguh adalah Tuhan yang mengasihiku..
Maka aku Kau tegur dan Kau hajar,.. supaya lain kali aku lebih hati-hati..
Aku bertobat !! Dan sekali-sekali aku tidak akan lagi meminjamkan "domba titipan" yang di "percayakan" padaku ^o^

Wahyu 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Haleluyahh !!

Jumat, 13 Maret 2009

"Segala perkara dapat ku tanggung..."



Hari ini seperti hari-hari Jum'at yang lain..
Seperti biasa aku pergi ke Persekutuan Doa (PD) kantor..

Perjalanan kira-kira 60-an kilometer di tempuh dengan naik motor sendiri..
Berangkat jam 10.30 pagi... sampe di tujuan jam 12 pas..Untuk ukuran wanita berumur 42 tahun sepertiku,..
teman-teman bilang.. hmm.."lumayan" juga ya.. ;p

Puji Tuhan.. hari ini cuaca cerah.
Jadi,.. ya.. seperti para pengendara motor lainnya..
Kalo hari panas.. pasti nggak kehujanan.. he.. he..

Nah,.. pasti ada yang tanya.. lho.. kok enak ke PD Kantor berangkat jam 10.30.. emang-nya nggak masuk kantor?

Yahh.. memang enak sih.. soalnya Tuhan sudah ijinkan aku berhenti kerja sejak Juli 2008 yang lalu ^.^

Dan sebagai tugas berikutnya,.. Tuhan tetap mau aku mendukung teman-teman yang melayani di PD..

Jadi ya.. sebisa mungkin setiap hari Jum'at aku tetap datang ke PD ;p


Atas Kasih Karunia dan Kemurahan Tuhan saja-lah aku bisa melaksanakan tugas ini..
Dan aku harus bersyukur,.. karena dengan mendampingi kelompok kecil ini,..
Tuhan terus membentuk karakter-ku,.. terus menguji-ku,.. supaya aku "naik kelas"...
naik.. dan naik lagi...
Mau menjadi seperti Yesus.. sungguh.. tak semudah kata-kata.. ya..

Kadang aku pusing.. Yang ini mau begini.. Yang itu mau begitu.. Yang ini.. yang itu..

Berbagai gesekan terjadi.. berbagai salah paham terjadi..
Kadang hatiku menangis.. duh Gusti.. segini-nya kah harus menyalibkan daging??

Kalo sudah begitu.. rasanya susaahhh sekali untuk mengalahkan "daging" ini..
Tapi aku tidak mau tinggal kelas.. Aku harus lulus dalam setiap ujian yg Tuhan beri !!

Apapun yang terjadi.. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13)

Kamis, 12 Maret 2009

Susahnyaaa salibkan hati.. !!


Ada waktunya heran.. bingung..

Mengemban Tugas dari Sang Khalik.. Tuhanku tercinta.. kadang-kadang pusiiing..

Di saat-saat harus sungguh-sungguh berdoa cari Tuhan..
malah ter-acak2 nggak karuan rasa..

Di saat-saat sungguh-sungguh mengasihi..
malah di salah mengerti..

Tapi tentu.. itu tak ada se-ujung kuku dari salib yang di pikul Tuhanku..

Jadi,.. maafkan aku ya Tuhan.. atas tidak sempurnanya aku..
maafkan aku Tuhan.. ampuni aku..

Tapi aku juga tau.. Engkau Maha Pengasih dan Pengampun..
Aku tau, kalau aku sudah kerjakan bagianku..
maka selebihnya akan KAU ambil alih..

“Hidupku bukan aku lagi, tetapi Kristus yang hidup di dalam aku”
(Gal. 2:19-20)

Aku tau.. bahwa KAU tau hatiku..
KAU tau Tuhan.. betapa ingin aku mati-kan segala rasa yang lahir dari kedaginganku..
TUHAN tau.. bahwa sungguh.. aku mau Kristus saja yang hidup di dalamku..

Maka jiwaku boleh di tenangkan..
Maka hatiku boleh di kuatkan..

Maka sekarang aku siap.. untuk kembali menekuni jalanMU..

Terimakasih Tuhan..
Aku tau Kau-lah penolongku dan pembelaku..

Terimakasih Tuhan.. atas Kasih Setia Mu..
yang ku alami.. dalam hidupku ^.^




Jumat, 06 Maret 2009

Susah.. Sengsara.. karena diri sendiri??







Bagaimana ini... kesusahan kok karena diri sendiri..
kesengsaraan kok karena diri sendiri..

Yahh.. pertanyaan ini sering timbul dalam diri saya..
ketika saya bertemu dengan seseorang yang berpendapat..
bahwa diri-nya sangatlah menderita..

Kita panggil saja dia si Pompom, ya..
Pompom merasa menderita.. susah hati.. hilang damai sejahtera..

Apa sebabnya?
Sebab si Pimpim.. si Pampam.. dan si Pumpum.. hari ini terlihat tidak ramah pada Pompom..

dan kemarin.. mereka terlihat berkasak-kusuk tanpa melibatkan Pompom..

bahkan minggu lalu.. mereka bercanda tawa dengan kata-kata yang.. "rasanya"
menyindir Pompom..

Kenapa Pompom "menderita"??
Karena Pompom berasumsi, dan mengambil kesimpulan bahwa :
Diam diam.. komplotan Pimpim Pampam Pumpum selalu aja "sentimen" dan "memusuhi" Pompom.

Ada dua kemungkinan disini :
1. Pompom salah sangka.. ternyata selama ini, Pam Pim Pum tidak ada niat untuk "sentimen" dan "memusuhi" Pompom..
2. Pompom benar.. ternyata selama ini Pam Pim Pum memang sebel sama Pompom..

Maka ada dua cara pula untuk mengatasi penderitaan Pompom :
1. Pompom tidak boleh berprasangka buruk pada sikap orang lain.. (karena belum tentu prasangka Pompom benar)
2. Kalo orang lain memang "sentimen" dan "memusuhi" pun.. Tidak perlu juga Pompom mempertanyakan,.. kenapa kok mereka seperti itu. Yang tahu alasannya kan ya mereka sendiri-lahh..

Daripada menderita.. susah hati.. hilang damai sejahtera..

Bukankah lebih baik mengampuni,.. memberkati.. mendoakan.. dan mengasihi mereka??

Sebab, percaya nggak.. sejahat apapun seseorang.. pasti butuh kasih sayang, kok ^.^

Kalo nggak percaya.. coba, buktikan saja..

Bagaimana cara membuktikan?

Ya,.. sayangilah orang yang jahat padamu.. pasti lama-lama dia tidak akan jahat lagi.. ;p

Harapan saya.. semoga tidak ada lagi Pompom Pompom yang "menderita" karena diri sendiri...

Tetap semangat semuanya yahh !!

Gbu all... ^_^

Senin, 16 Februari 2009

Kenapa Enny bersyukur... ^o^




Dear all,..

Akhir-akhir ini,.. setiap kali saya mengungkapkan pola pikir dan sikap hati saya,.. rasanya tidak banyak teman yang bisa mencerna, kenapa kok begitu tidak masuk akal-nya saya ini.
Ada kalanya, orang melihat saya terlalu ”rohani”, tidak ”mem-bumi”, aneh.


Bagaimana tidak,.. dalam kondisi seperti apa-pun,.. saya ini kok ya senang-senang saja... atau seperti yang sering saya bilang : ”asik-asik aja-lah”

Atau, dalam kondisi apa-pun... biasanya saya selalu menemukan "keuntungan" di dalam-nya.. Itulah,.. biasanya saya spontan bilang "masih untung...^_^" Hmm... apa karena budaya Jawa.. ya?

Saya berasal dari keluarga sederhana yg tinggal di kota kecil di Jawa Timur, kota Malang tepatnya,.. Waktu saya kecil, saya sering sendirian di rumah. Jadi saya suka mengisi kesendirian saya dengan membaca, namanya keluarga sederhana, ya tidak banyak-lah yang bisa saya baca, kami tidak berlangganan koran atau majalah.

Sesekali saya baca koran, majalah, atau apa saja yang bisa di baca. Satu-satunya bahan bacaan yang tersedia dan tidak ada habisnya adalah Alkitab.
Banyak sekali ”dongeng” yang ada di Alkitab. Biarpun kadang ada juga yang tidak saya mengerti.

Kehidupan keluarga kami tidak bisa dibilang mudah,.. saya lihat papa, mama, betapa susah mereka mencari nafkah. Saya merasa menjadi beban keluarga. Suatu saat, bahkan saya sampai pada pertanyaan :

”Buat apa sih aku hidup?”
”Hidup ini kan susah.. mama papa susah cari nafkah.. nanti aku lulus sekolah juga susah cari kerja.. trus juga nanti mesti nikah.. susah cari suami, kan..”
”Jadi, buat apa Tuhan ciptakan kita, kalo cuma untuk hidup susah?!!”
”Aku tidak mau hidup” ”Tapi kalo bunuh diri aku takut dosa”
”Jadi...?? Tuhan tolong ambil saja nyawa-ku.. aku tidak mau hidup lagi !!”

Tapi, Puji Tuhan,.. biarpun pertanyaan saya agak ”kurang ajar”.. Tuhan tetap menjawab dengan sabar.. Saya mendapat jawaban-NYA dari Alkitab :
Roma 14:8 Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.


Sejak mendapat jawaban itu,.. saya berhenti mempertanyakan, kenapa saya harus hidup. Dan biarpun saya tak tahu persis bagaimana cara-nya hidup untuk Tuhan,.. pokoknya hidup mati saya untuk Tuhan. Titik.

Singkat cerita,.. saya musti kuliah di bidang Arsitektur,.. biarpun saya nggak suka menggambar dan biaya kuliah juga tergolong berat buat keluarga kami.
Setelah tugas akhir yang gagal karena berbagai kesulitan finansial,saya cuti kuliah, kerja dulu, nabung buat biaya tugas akhir,.. ya,.. antara lain untuk beli mesin gambar dan perbaiki motor, yang mutlak perlu buat pelaksanaan Tugas Akhir.

Puji Tuhan, akhirnya saya lulus juga jadi sarjana Arsitektur. Biarpun setelah lulus, saya-pun bingung. Bagaimana ini, Tuhan?
Saya, lihat meja gambar aja udah stress duluan, tapi modal kerja cuma Sarjana Arsitektur.
Musti kerja apa, ya? Jadi mau tak mau musti kerja di bidang Arsitektur juga nih.
Yang terbayang di benak saya,.. apakah aku musti stress seumur hidupku??

Awal tahun 1994, seorang teman yg kerja di Jakarta menelepon saya,.. katanya "En, mau nggak ganti-in aku kerja di sini?"
Puji Tuhan,.. akhirnya saya bisa keluar dari kota Malang.

Itu kan artinya kehidupan yang lebih baik, ya?
Biarpun dengan hati yang was-was karena musti kerja sebagai arsitek,.. ya saya pasrah deh.
Begitulah,.. hari demi hari saya lalui dengan bergantung penuh pada Tuhan saja.Bagaimana tidak,.. lihat meja gambar aja stress..
Perlindungan dan pemeliharaan Tuhan sungguh saya alami.
Hidup saya penuh dengan ucapan syukur.
Dengan kondisi tidak suka menggambar seperti saya, tapi tetap bisa bekerja di kontraktor, tetap gajian dan tetap bisa kirim uang tiap bulan ke orang tua,.. sungguh karunia Tuhan yang patut di syukuri.

Krisis tahun'98 terjadi.. Kondisi tempat kerja saya-pun terkena imbas-nya.
Dari staff kantor 3 orang, berkurang jadi 2 orang,.. sampai tinggal saya seorang yg bekerja. Kantor kami pun berpindah 3 kali,..
Dari Ruko sendiri, lalu sewa Ruko,.. akhirnya berkantor di rumah atasan saya.
Saya merasa tidak enak,.. sebab yang saya dengar dari atasan saya...proyek selalu rugi.. rugi.. dan rugi.. teruss.

Tapi, Puji Tuhan, tahun'99 lagi-lagi seorang teman, menawarkan lowongan kerja,.. biarpun jabatannya sekretaris,.. ya saya coba saja-lah... Lho.. kok ya saya di terima kerja sebagai sekretaris.. sebetulnya saya heran sendiri. Hmm... musti belajar lagi nih.
Jadi, kembali saya bergantung penuh pada pimpinan Tuhan untuk pekerjaan ini.
Lagi-lagi, Puji Tuhan.. Tuhan tidak pernah meninggalkan saya,..
Dari seorang yang buta komputer.. mulai nge-tik saja di ajar-in atasan : "begini en,.. klik File.. save as.. lalu kasih nama file-nya" Lama-lama saya mulai lancar dengan file word & excel.

Dari tidak mengerti bedanya debet kredit, pelan-pelan saya juga mulai mengerjakan jurnal accounting.. lalu.. lama-lama saya bisa mengerjakan detail accounting.. Lama-lama saya bisa membuat laporan keuangan.

Sungguh tak habis-habisnya saya bersyukur. Betapa baik-nya Tuhan,..
Dia berikan saya kantor dengan atasan dan teman-teman sekerja yang baik dan memungkinkan saya untuk terus belajar. Biarpun setelah 9 tahun bekerja,.. atas kehendak Tuhan juga saya musti pindah kerja,.. tapi tetap aja hatiku penuh syukur.

Di tempat kerja yg baru,.. ternyata Tuhan hanya ijinkan kerja 5 bulan saja, setelah itu saya boleh istirahat. Dan inilah yang paling saya syukur-i sekarang... Tuhan lunasi cicilan rumah saya sehingga saya boleh berhenti kerja. Puji Tuhan !!

Tahun 2003 Tuhan berikan pada saya seorang suami. Biarpun pertama kali saya kaget dengan rasa humor Tuhan yg sangat tinggi.. Bayangkan, lain suku, "pekerjaan"nya adalah pelayanan.. Ooops.. saya tahu mama pasti keberatan.

Tapi saya sangat bersyukur pada Tuhan.. sebab suamiku tercinta ini adalah anugrah dari Tuhan. Dia cinta Tuhan, itu-lah kesamaan diantara kami, yang membuat kami sangat percaya akan pemeliharaan dan perlindungan Tuhan dalam hidup kami.
Bahkan sampai sekarang-pun, sampai saya sudah tidak bekerja lagi,.. penghasilan suamiku juga tetap aja.. tidak tetap ^_^

Saya tinggal di rumah sederhana,.. di perumahan pinggiran yang tidak termasuk perumahan elit.. Tapi saya sangat bersyukur pada Tuhan,.. sebab rumahku ini adalah pemberian Tuhan.
Di musim hujan dan panas kami punya tempat berteduh,.. tidak terancam banjir dan longsor.

Saya punya kendaraan motor bebek,.. kalo hujan ngga kepanasan.. kalo panas ngga kehujanan.. motor ini juga sangat saya syukur-i.. sebab ini motor pemberian Tuhan.. Bahkan di saat-saat menempuh perjalanan jauh, kepanasan, kehujanan,.. saya juga sangat bersyukur.
Sebab saya sudah pernah mengalami masa tidak punya motor.
Juga sudah pernah punya motor yang di "masa tua-nya" sering mogok dan kadang2 pas lagi naik motor perjalanan ke kantor, pagi-pagi.. tahu-tahu ada spare part yg jatuh.. atau rantai-nya copot.. seru deh.. alhasil, terlambatlah aku nyampe di kantor ;p
Karena itu sungguh saya sangat bersyukur, sebab Tuhan berikan motor yg baru, dan sehat.

Di mata teman saya, saya ini kelihatannya bodoh.
Teman saya heran,.. Dia bingung,.. kenapa kok saya tidak mengejar karir yang lebih baik.. kenapa kok saya tidak cari suami yang lebih baik..

Tapi saya bilang,.. saya lebih percaya pada kemampuan Tuhan dalam mengatur jalan hidup saya.
Yang penting hidup saya kan buat Tuhan (Roma 14:8)
Maka segala sesuatu saya kerjakan untuk Tuhan (Kol 3:23)
Dan saya percaya bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28)

Roma 14:8 Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.

Kolose 3:23 Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Inilah yang aneh di mata teman-teman,.. kalo di tanya, apakah saya punya keinginan tertentu dalam hidup saya,.. kayaknya saya nggak punya, ya. Soalnya saya lebih suka mempercayakan diri pada keinginan Tuhan dalam hidup saya.

Setiap pagi saya berdoa : Tuhan, Engkau tau kerinduan hatiku adalah menyenangkan hatiMu, mempermuliakan namaMu,. pimpin aku untuk melakukannya, Tuhan. Ambil alih seluruh hidupku sepanjang hari ini, pegang erat tanganku sepanjang hari ini, sebab aku tidak mampu jalan sendiri.

Setiap makan saya berdoa, Terimakasih Tuhan, berkatmu atasku melimpah-limpah, mari berkati yang sudah memungkinkan tersedianya berkat ini,.. mari berkati juga yang belum bisa menikmati berkat seperti ini. Terimakasih Tuhan. Amin.

Hhhhh... tak terbayangkan,.. apa jadinya hidup ini kalau Tuhan tidak ada???

Puji Tuhan.. !! Haleluyahh ^_^

Semoga notes sederhana ini bisa menggambarkan sedikit tentang saya.. yang tidak banyak dimengerti teman-teman ^_^

God bless u all ;p
Bogor, 17 Februari 2009
Enny