Rabu, 16 November 2011

Tuhan.. Aku gundah gulana.. T_T


Tuhan, aku gundah gulana. Hatiku ndak enak.
Segala sesuatu yang terjadi akhir-akhir ini
benar-benar bagai angin badai yang memporak porandakan hatiku.

Tapi Firman Tuhan bilang :
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan,
karena dari situlah terpancar kehidupan.

Benar apa yang Tuhan katakan,
ketika hatiku porak poranda, maka hidupku juga serasa macet.

Hatiku serasa ngganjel,
ada yang mengganjal di suatu sudut,
dan rasa-nya itu ndak enak, berat.

Tapi Firman Tuhan katakan, aku harus menguasai diri, harus taat.

Jadi ya sudahlah, Tuhan,
Engkau yang ber-Firman,
tentu Engkau bertanggung jawab atas FirmanMU.

Hidupku ini milikMU, Tuhan, jadi terserah padaMU saja-lah.. :)

Tuhan, Engkau kan tau,
tujuan hidupku hanyalah untuk menyenangkan hatiMu,
mempermuliakan namaMU.

Kalo suatu saat ada halang rintang
dalam jalanku untuk menyenangkan hatiMU,
mempermuliakan namaMU,
Engkau juga maha tau lah Tuhan, itu force majeur,
di luar kemauan-ku :)

Bukankah yang penting, segala sesuatu aku lakukan untukMU ?
Biarlah Engkau jadi hakim yang adil dalam hidup kami :)

Nahh.. sekarang udah agak lega deh hati-ku ini ;p

Tahu bahwa Engkau maha tau,
tahu bahwa Engkau maha adil,
tahu bahwa Engkau pembelaku,
tahu bahwa Engkau setia,
dan di atas semua-nya itu,
tahu bahwa Engkau mengasihiku,
itulah yang menenangkan hatiku :)

Terimakasih Tuhan :)

Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan,
karena dari situlah terpancar kehidupan.

Sabtu, 05 Maret 2011

HUKUM YANG UTAMA DAN TERUTAMA


"Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"

Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:

Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Matius 22:36-40

Pada dasarnya, kita ini cenderung mudah untuk menunjuk, dengan jari telunjuk, tentunya..:))


Coba perhatikan, ketika satu jari telunjuk mengarah ke orang lain,

ternyata 4 jari yang lain mengarah ke diri kita sendiri.


Ini berbicara tentang konsep introspeksi diri, yang semestinya punya porsi 4 kali lebih banyak dari pada "menunjuk" kesalahan dan kejelekan orang lain.


Pada saat kita melihat ke lingkungan kita, yang paling mudah terlihat adalah kesalahan dan kejelekan orang lain.


Itu sebabnya acara gosip infotainment masih laris dan cenderung lebih di sukai penonton, sampai sekarang.


Saya ingin mengingatkan diri sendiri, dan mengajak mereka yang mau, yang bersedia:

Untuk mencoba berpikir dari sudut lain.. yaitu dari sudut pandang "Hukum yang utama dan terutama"


Apa itu hukum yang utama dan terutama?

1. KASIHILAH TUHAN, ALLAHMU, DENGAN SEGENAP HATIMU DAN DENGAN SEGENAP JIWAMU DAN DENGAN SEGENAP AKAL BUDIMU

2. KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA SEPERTI DIRIMU SENDIRI


Dua hukum tersebut di atas dikatakan mempunyai bobot yang sama.


Lalu bagaimana prakteknya?


Yang gampang-gampang aja..


Coba kita lihat, kalau ada seseorang, beberapa orang, atau sebuah keluarga, tertimpa masalah..

Dan masalah tersebut, adalah masalah yang secara umum, akan di pandang sebagai "aib"..


Bagaimana kita akan bersikap terhadap seseorang, beberapa orang, atau sebuah keluarga tersebut?


Apakah kita cenderung untuk "ngomongin" kejelekan2 mereka?


Ataukah kita simpan dalam hati mengenai semua informasi tentang "aib" mereka itu,

lalu kita bawa mereka dalam doa kita?


Akankah kita memohon kepada Tuhan untuk pemulihan mereka?


Atau akankah kita malah makin antusias dan malah ikut menyebar-nyebarkan,

kalo ada informasi2 yang makin menjelekkan mereka?


Pilihan-nya ada di tangan kita..

dan marilah kita, sekali lagi, introspeksi diri..


Apakah kita sudah mengasihi Tuhan kita dengan segenap hati

dan dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi kita?


Apakah kita sudah mengasihi sesama kita manusia seperti diri kita sendiri??


God bless u all.. ^o^