Minggu, 29 Maret 2009

Kita boleh pilih... ^o^

Dear all,..

Akhir-akhir ini saya banyak "tergelitik" oleh beragam sifat dan sikap hati orang-orang yang saya temui.

Sebetulnya,.. kalo mau di pikir lagi, ini adalah hal yang memang biasa terjadi, coba simak sebentar:

Yang satu mempertanyakan.. kenapa begini.. kenapa begitu..Yang lain protes.. kok bisa gini.. kok bisa gitu..

Yang satu selalu merasa menderita dalam hidupnya.. dan mempertanyakan kenapa Tuhan bikin hidupnya menderita..
Yang lain merasa dunia ini tidak adil.. dan ngotot bahwa seharusnya semua mahluk mendapat perlakuan yang adil..

Yang satu yakin kalo ada orang yang ngomongnya selalu baik.. itu pasti palsu..
Yang lain ngotot tidak mau percaya bahwa orang bisa jadi baik karena punya Tuhan yang baik.. Dan banyak lagi.. Tidak akan habis kalo mau di sebut dan di bahas satu per-satu.

Hah !!
Menyimak ragam pikir dan sikap orang-orang di atas.. pasti pusing kalo mau di pikirin satu per-satu ;p

Sebenarnya,.. semua pikiran, sikap hati dan apapun itu..
semuanya pasti di dasari oleh sebuah keputusan dari orang yang bersangkutan.

Dan inilah ajaibnya mahluk yang bernama manusia.
Sekali dia memutuskan untuk berpikir negatif,.. maka semua hal akan jadi negatif.
Sekali dia memutuskan untuk berpikir positif,.. maka semua hal akan jadi positif.

Bak mengenakan kacamata warna..
Sekali pake kacamata warna ijo,.. maka semua hal akan terlihat bernuansa hijau bak sayur di kebon.. he he..
Sekali pake kacamata merah.. maka semuanyaaa akan bersemu merah merona ha ha..

Itulah hebatnya Tuhan.. DIA menciptakan manusia berkehendak bebas..
maka hanya manusia yang memilih untuk percaya dan menerima Tuhan-nya dengan kesadaran penuh.. yang akan menikmati Kasih dan AnugrahNya ^o^

Jadi gini lho,.. Kasih Anugrah Allah itu melimpah..
tapi pilihan ada di tangan kita.. apakah kita mau menerimanya dan percaya bahwa Tuhan itu baik.. dan IA turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan..bagi kita yang mengasihi DIA ?

Atau kita pilih bersungut-sungut dan ngotot bahwa Tuhan tidak adil?
Atau bahkan kita pilih tidak percaya saja bahwa Tuhan itu ada?

Pilihan ada di tangan kita.. resiko tanggung masing-masing..

Maksudnya,..
kalo hidupmu suram dan menderita karena kamu pilih mengeluh
dan tidak percaya kebaikan TUHAN..
jangan salahkan siapa-siapa.. itu kan pilihanmu sendiri..

God bless u all ^o^

Rabu, 25 Maret 2009

Masa kecilku.. sebuah pelajaran..;p

Perjalanan rohani saya di masa anak-anak bukanlah sebuah perjalanan yang ideal. Dengan seorang papa yg "budha KTP" dan mama "simpatisan katolik".. saya di biarkan meng-eksplorasi sendiri kemana iman saya akan pergi.

Dalam himpitan ekonomi yang tidak ringan,.. tentu tidaklah cukup waktu bagi orang tua saya untuk memupuk bagaimana iman seharusnya bertumbuh.
Jangankan untuk menumbuhkan iman anak-anaknya,.. untuk bertahan hidup saja mereka sudah cukup pusing.

Saya hanya punya seorang kakak laki-laki yang lima tahun lebih tua (di masa itu mama saya sudah sadar KB demi masa depan anak-anaknya). Pertumbuhan iman kami, anak-anaknya.. di serahkan sepenuhnya ke sekolah katolik dimana kami di sekolahkan.
Kakak laki-laki saya bahkan sempat belajar bahasa arab di sebuah tempat ibadah dekat rumah kami. Dan saya sendiri,.. sempat ikut tetangga ke Vihara, sempat baca-baca buku kuno tentang ilmu rajah tangan & wajah,.. sempat baca-baca Al-quran (terjemahannya)... baca buku telepati, primbon dan seterusnya..

Ya, pernah juga sih di ajak tetangga ikut Sekolah Minggu.. tapi menjelang Natal saya ngambek nggak mau ke sekolah Minggu lagi, sebab guru sekolah Minggu-nya berkata seperti ini :

"Anak-anak.. ke sekolah Minggu-nya jangan waktu mau Natal aja supaya dapat kado, ya.. !!"

Saya tersinggung,.. dan sekecil itu (kira-kira masih TK) saya sudah punya sikap :

"Huhh..!! Emangnya aku ke Sekolah Minggu karena mau kado ! Sudah, nggak ke Sekolah Minggu juga nggak pa pa.. Nggak patek-en!! Nggak butuh!!"

("Nggak patek-en" adalah ungkapan bahasa jawa yang menunjukkan kekesalan yang teramat sangat)..
Hmm.. hati-hati guru sekolah minggu.. jangan buat anak kecil tersinggung he he..

Tetapi Puji Tuhan.. selain segala pengalaman yang beragam dan semua bahan-bahan bacaan di atas, di rumah saya juga ada Alkitab.. yang saat itu adalah sumber bacaan yang tak pernah habis buat saya.Jadi,.. disamping bahan bacaan "gado-gado" yang membuat di otak saya "rancu" tentang profil "TUHAN" yang sebenarnya... setidaknya saya juga masih punya data tentang profil "TUHAN" dari Alkitab.

Apa yang saya rasakan waktu kecil, bukanlah sebuah pengalaman yang menyenangkan.
Saya cuma tahu bahwa TUHAN itu ada,.. dan bunuh diri itu dosa.
Saya cuma tahu bahwa hidup ini menderita, tapi tidak boleh bunuh diri.
Saya cuma tahu bahwa semua agama pasti mengajarkan yang baik.

Sebagai seorang anak yang lahir dari pasangan yang menikah muda
(papa 21 th dan mama 16 th waktu mereka menikah)..
saya tumbuh dengan kondisi seadanya.. jasmani dan rohani..

Yang ter-rekam dalam ingatan saya,.. Cari uang itu susah sekali.
Saking prihatin-nya.. suatu hari, dengan kemauan sendiri, saya makan nasi dengan lauk garam saja.. karena kasihan pada mama yang begitu susah mencari uang.

Sebagai anak-anak,.. yang saya tahu, saya harus membela dan melindungi mama saya.
Di mata saya, mama adalah sosok pejuang untuk keluarga.

Sebab,.. di mata saya, papa bukanlah sosok papa yang saya harapkan.
Berkat perjuangan mama, sesusah apapun kehidupan kami,.. tidak pernah saya merasakan lapar di masa kecil.
Karena itu, segalak apapun mama, saya tetap sayang dan hormat padanya,.. bahkan di masa-masa sebelum saya kenal Tuhan lebih dekat.

Dan saya tau, generasi mama saya itu memang adalah generasi yang tidak terbiasa mengungkapkan rasa sayang dengan kata-kata.
Satu-satunya kata "sayang" dari mama, saya dapatkan hanya sekali saja dalam seumur hidup saya,.. itupun di tulis dalam surat bersama paket, yang di tujukan ke alamat kost saya.. waktu pertama kali saya kost di Jakarta.

Saudaraku terkasih,.. masa kecil saya bukanlah suatu pengalaman yang menyenangkan,..
bahkan kalau mau di bilang.. dalam segala keterbatasan dalam masa kecil,..di tengah ke"tidak-mengerti"an saya.. untunglah Tuhan masih menjaga jalan hidup saya, supaya tetap di jalanNYA.

Saya berharap masa kecil saya yang sederhana ini bisa menjadi pelajaran,
supaya anak-anak kecil yang lain tidak perlu mengalami jatuh bangun jasmani rohani, dalam"kerancuan" Iman seperti saya.

Jumat, 20 Maret 2009

Kok ada, ya... ???


Dear all...

Di usia saya yg 42 tahun ini...
(sebentar lagi sudah menuju usia setengah abad)...

Saya heran... saya bingung...
Kenapa? Saya heran.. ternyata.. ada lho.. orang yang hartanya banyak.. tapi selalu merasa berkekurangan.
Ini kisah nyata.. Saya alami sendiri.
Tapi tentu,.. tidak perlu saya sebutkan siapa orang-nya..
sebab kalo saya sebutkan nama-nya, wah.. nanti cerita ini bukannya jadi berkat tapi malah jadi gosip.. he..he..



Ibarat kisah Raja Daud di perjanjian lama. Yang di tegur nabi Natan dengan perumpamaan seperti berikut ini, dari kitab 2 Samuel:
12:1 TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan berkata kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin.
12:2 Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi;
12:3 si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar padanya bersama-sama dengan anak-anaknya, makan dari suapnya dan minum dari pialanya dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya.
12:4 Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan
memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu."
12:5 Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati.

Kalau kita baca teguran Tuhan melalui nabi Natan di atas, kelihatannya Daud sudah keterlaluan. Tapi di jaman sekarang ini... ternyata ada yg bisa lebih kejam dari itu.

Untuk versi yang lebih kejam,.. si miskin itu tidak punya anak domba betina sendiri.
Si miskin itu cuma punya pekerjaan "tidak tetap" yaitu menjaga domba milik orang lain.
"Tidak tetap"...?? Ya,.. karena kadang-kadang di suruh menjaga.. artinya dapat upah sekedarnya, tergantung kemurahan hati si pemilik domba.
Tapi kadang-kadang juga tidak di suruh menjaga domba,.. artinya ya tidak ada upah.

Si domba titipan itulah yang di ambil oleh si kaya...
Bayangkan apa yang harus di hadapi si miskin selanjutnya..!!
Bagaimana si miskin ini harus bertanggung jawab pada pemilik domba yang menyuruh dia menjaga domba.. hiks!

Di jaman Daud,.. si miskin-nya cuma jatuh dalam keadaan nol.
Dari punya anak domba betina yang kecil... menjadi tidak punya.

Tapi di jaman "Daud modern" si miskin-nya jatuh bukan cuma ke dalam posisi nol,.. tapi lebih jauh lagi.. posisi-nya jadi minus.. karena sekarang dia harus menanggung harga domba titipan yang di rampas oleh si kaya.

Tahukah saudara,.. bagaimana cara si kaya yang kejam ini melakukan perampasan-nya?
Dia minta supaya di perbolehkan menjaga si domba, singkatnya... dia mau pinjam domba "asuhan" si miskin.
Setelah beberapa lama... tiba waktunya untuk memulangkan domba ke kandang pemilik...
si kaya ini dengan entengnya bilang...
"Udah-lah relakan saja... domba asuhan-mu sudah jadi sate di pesta kebun-ku."
Lalu si kaya ngomong lagi dengan galak-nya... :
"Aku gak bisa balikin domba asuhan-mu,.. udah jadi sate !! Satenya juga udah habis,.. jadi gimana bisa di balikin!!"

Tapi,.. Puji Tuhan !! Di jaman Daud modern ini,.. Untung-nya saya sudah mengenal Tuhan,..
jadi saya tau bahwa saya harus mengampuni, memberkati, dan mendoakan si kaya yg kejam itu,.. sambil menyerahkan segala "hak pembalasan" pada yang berhak.. yaitu pada Tuhan sendiri...

Ibrani 10:30 Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."

I Petrus 5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Amsal 3:5 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Jadi kesimpulan-nya,..
Untunglah saya sudah mengenal Tuhan,.. maka saya tidak mau terjerumus dalam jurang dendam kesumat yang hanya akan menyusahkan hati.
Untunglah Tuhan yang saya kenal Maha Pengasih.. Maha Pengampun.. Tuhan sudah lebih dulu mengampuni saya..maka saya juga harus mengampuni orang yang kejam pada saya..

Terimakasih, Tuhan.. sebab Engkau sungguh adalah Tuhan yang mengasihiku..
Maka aku Kau tegur dan Kau hajar,.. supaya lain kali aku lebih hati-hati..
Aku bertobat !! Dan sekali-sekali aku tidak akan lagi meminjamkan "domba titipan" yang di "percayakan" padaku ^o^

Wahyu 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Haleluyahh !!

Jumat, 13 Maret 2009

"Segala perkara dapat ku tanggung..."



Hari ini seperti hari-hari Jum'at yang lain..
Seperti biasa aku pergi ke Persekutuan Doa (PD) kantor..

Perjalanan kira-kira 60-an kilometer di tempuh dengan naik motor sendiri..
Berangkat jam 10.30 pagi... sampe di tujuan jam 12 pas..Untuk ukuran wanita berumur 42 tahun sepertiku,..
teman-teman bilang.. hmm.."lumayan" juga ya.. ;p

Puji Tuhan.. hari ini cuaca cerah.
Jadi,.. ya.. seperti para pengendara motor lainnya..
Kalo hari panas.. pasti nggak kehujanan.. he.. he..

Nah,.. pasti ada yang tanya.. lho.. kok enak ke PD Kantor berangkat jam 10.30.. emang-nya nggak masuk kantor?

Yahh.. memang enak sih.. soalnya Tuhan sudah ijinkan aku berhenti kerja sejak Juli 2008 yang lalu ^.^

Dan sebagai tugas berikutnya,.. Tuhan tetap mau aku mendukung teman-teman yang melayani di PD..

Jadi ya.. sebisa mungkin setiap hari Jum'at aku tetap datang ke PD ;p


Atas Kasih Karunia dan Kemurahan Tuhan saja-lah aku bisa melaksanakan tugas ini..
Dan aku harus bersyukur,.. karena dengan mendampingi kelompok kecil ini,..
Tuhan terus membentuk karakter-ku,.. terus menguji-ku,.. supaya aku "naik kelas"...
naik.. dan naik lagi...
Mau menjadi seperti Yesus.. sungguh.. tak semudah kata-kata.. ya..

Kadang aku pusing.. Yang ini mau begini.. Yang itu mau begitu.. Yang ini.. yang itu..

Berbagai gesekan terjadi.. berbagai salah paham terjadi..
Kadang hatiku menangis.. duh Gusti.. segini-nya kah harus menyalibkan daging??

Kalo sudah begitu.. rasanya susaahhh sekali untuk mengalahkan "daging" ini..
Tapi aku tidak mau tinggal kelas.. Aku harus lulus dalam setiap ujian yg Tuhan beri !!

Apapun yang terjadi.. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13)

Kamis, 12 Maret 2009

Susahnyaaa salibkan hati.. !!


Ada waktunya heran.. bingung..

Mengemban Tugas dari Sang Khalik.. Tuhanku tercinta.. kadang-kadang pusiiing..

Di saat-saat harus sungguh-sungguh berdoa cari Tuhan..
malah ter-acak2 nggak karuan rasa..

Di saat-saat sungguh-sungguh mengasihi..
malah di salah mengerti..

Tapi tentu.. itu tak ada se-ujung kuku dari salib yang di pikul Tuhanku..

Jadi,.. maafkan aku ya Tuhan.. atas tidak sempurnanya aku..
maafkan aku Tuhan.. ampuni aku..

Tapi aku juga tau.. Engkau Maha Pengasih dan Pengampun..
Aku tau, kalau aku sudah kerjakan bagianku..
maka selebihnya akan KAU ambil alih..

“Hidupku bukan aku lagi, tetapi Kristus yang hidup di dalam aku”
(Gal. 2:19-20)

Aku tau.. bahwa KAU tau hatiku..
KAU tau Tuhan.. betapa ingin aku mati-kan segala rasa yang lahir dari kedaginganku..
TUHAN tau.. bahwa sungguh.. aku mau Kristus saja yang hidup di dalamku..

Maka jiwaku boleh di tenangkan..
Maka hatiku boleh di kuatkan..

Maka sekarang aku siap.. untuk kembali menekuni jalanMU..

Terimakasih Tuhan..
Aku tau Kau-lah penolongku dan pembelaku..

Terimakasih Tuhan.. atas Kasih Setia Mu..
yang ku alami.. dalam hidupku ^.^




Jumat, 06 Maret 2009

Susah.. Sengsara.. karena diri sendiri??







Bagaimana ini... kesusahan kok karena diri sendiri..
kesengsaraan kok karena diri sendiri..

Yahh.. pertanyaan ini sering timbul dalam diri saya..
ketika saya bertemu dengan seseorang yang berpendapat..
bahwa diri-nya sangatlah menderita..

Kita panggil saja dia si Pompom, ya..
Pompom merasa menderita.. susah hati.. hilang damai sejahtera..

Apa sebabnya?
Sebab si Pimpim.. si Pampam.. dan si Pumpum.. hari ini terlihat tidak ramah pada Pompom..

dan kemarin.. mereka terlihat berkasak-kusuk tanpa melibatkan Pompom..

bahkan minggu lalu.. mereka bercanda tawa dengan kata-kata yang.. "rasanya"
menyindir Pompom..

Kenapa Pompom "menderita"??
Karena Pompom berasumsi, dan mengambil kesimpulan bahwa :
Diam diam.. komplotan Pimpim Pampam Pumpum selalu aja "sentimen" dan "memusuhi" Pompom.

Ada dua kemungkinan disini :
1. Pompom salah sangka.. ternyata selama ini, Pam Pim Pum tidak ada niat untuk "sentimen" dan "memusuhi" Pompom..
2. Pompom benar.. ternyata selama ini Pam Pim Pum memang sebel sama Pompom..

Maka ada dua cara pula untuk mengatasi penderitaan Pompom :
1. Pompom tidak boleh berprasangka buruk pada sikap orang lain.. (karena belum tentu prasangka Pompom benar)
2. Kalo orang lain memang "sentimen" dan "memusuhi" pun.. Tidak perlu juga Pompom mempertanyakan,.. kenapa kok mereka seperti itu. Yang tahu alasannya kan ya mereka sendiri-lahh..

Daripada menderita.. susah hati.. hilang damai sejahtera..

Bukankah lebih baik mengampuni,.. memberkati.. mendoakan.. dan mengasihi mereka??

Sebab, percaya nggak.. sejahat apapun seseorang.. pasti butuh kasih sayang, kok ^.^

Kalo nggak percaya.. coba, buktikan saja..

Bagaimana cara membuktikan?

Ya,.. sayangilah orang yang jahat padamu.. pasti lama-lama dia tidak akan jahat lagi.. ;p

Harapan saya.. semoga tidak ada lagi Pompom Pompom yang "menderita" karena diri sendiri...

Tetap semangat semuanya yahh !!

Gbu all... ^_^