Jumat, 20 Maret 2009

Kok ada, ya... ???


Dear all...

Di usia saya yg 42 tahun ini...
(sebentar lagi sudah menuju usia setengah abad)...

Saya heran... saya bingung...
Kenapa? Saya heran.. ternyata.. ada lho.. orang yang hartanya banyak.. tapi selalu merasa berkekurangan.
Ini kisah nyata.. Saya alami sendiri.
Tapi tentu,.. tidak perlu saya sebutkan siapa orang-nya..
sebab kalo saya sebutkan nama-nya, wah.. nanti cerita ini bukannya jadi berkat tapi malah jadi gosip.. he..he..



Ibarat kisah Raja Daud di perjanjian lama. Yang di tegur nabi Natan dengan perumpamaan seperti berikut ini, dari kitab 2 Samuel:
12:1 TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan berkata kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin.
12:2 Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi;
12:3 si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar padanya bersama-sama dengan anak-anaknya, makan dari suapnya dan minum dari pialanya dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya.
12:4 Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan
memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu."
12:5 Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati.

Kalau kita baca teguran Tuhan melalui nabi Natan di atas, kelihatannya Daud sudah keterlaluan. Tapi di jaman sekarang ini... ternyata ada yg bisa lebih kejam dari itu.

Untuk versi yang lebih kejam,.. si miskin itu tidak punya anak domba betina sendiri.
Si miskin itu cuma punya pekerjaan "tidak tetap" yaitu menjaga domba milik orang lain.
"Tidak tetap"...?? Ya,.. karena kadang-kadang di suruh menjaga.. artinya dapat upah sekedarnya, tergantung kemurahan hati si pemilik domba.
Tapi kadang-kadang juga tidak di suruh menjaga domba,.. artinya ya tidak ada upah.

Si domba titipan itulah yang di ambil oleh si kaya...
Bayangkan apa yang harus di hadapi si miskin selanjutnya..!!
Bagaimana si miskin ini harus bertanggung jawab pada pemilik domba yang menyuruh dia menjaga domba.. hiks!

Di jaman Daud,.. si miskin-nya cuma jatuh dalam keadaan nol.
Dari punya anak domba betina yang kecil... menjadi tidak punya.

Tapi di jaman "Daud modern" si miskin-nya jatuh bukan cuma ke dalam posisi nol,.. tapi lebih jauh lagi.. posisi-nya jadi minus.. karena sekarang dia harus menanggung harga domba titipan yang di rampas oleh si kaya.

Tahukah saudara,.. bagaimana cara si kaya yang kejam ini melakukan perampasan-nya?
Dia minta supaya di perbolehkan menjaga si domba, singkatnya... dia mau pinjam domba "asuhan" si miskin.
Setelah beberapa lama... tiba waktunya untuk memulangkan domba ke kandang pemilik...
si kaya ini dengan entengnya bilang...
"Udah-lah relakan saja... domba asuhan-mu sudah jadi sate di pesta kebun-ku."
Lalu si kaya ngomong lagi dengan galak-nya... :
"Aku gak bisa balikin domba asuhan-mu,.. udah jadi sate !! Satenya juga udah habis,.. jadi gimana bisa di balikin!!"

Tapi,.. Puji Tuhan !! Di jaman Daud modern ini,.. Untung-nya saya sudah mengenal Tuhan,..
jadi saya tau bahwa saya harus mengampuni, memberkati, dan mendoakan si kaya yg kejam itu,.. sambil menyerahkan segala "hak pembalasan" pada yang berhak.. yaitu pada Tuhan sendiri...

Ibrani 10:30 Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."

I Petrus 5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Amsal 3:5 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Jadi kesimpulan-nya,..
Untunglah saya sudah mengenal Tuhan,.. maka saya tidak mau terjerumus dalam jurang dendam kesumat yang hanya akan menyusahkan hati.
Untunglah Tuhan yang saya kenal Maha Pengasih.. Maha Pengampun.. Tuhan sudah lebih dulu mengampuni saya..maka saya juga harus mengampuni orang yang kejam pada saya..

Terimakasih, Tuhan.. sebab Engkau sungguh adalah Tuhan yang mengasihiku..
Maka aku Kau tegur dan Kau hajar,.. supaya lain kali aku lebih hati-hati..
Aku bertobat !! Dan sekali-sekali aku tidak akan lagi meminjamkan "domba titipan" yang di "percayakan" padaku ^o^

Wahyu 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Haleluyahh !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar