Selasa, 18 November 2008

Bagaimana menghadapi orang "sulit" ??



Sering saya mendengar keluhan dan kekesalan saudara-saudara se-iman mengenai bagaimana beratnya mereka harus menghadapi orang-orang yang :

Mau menang sendiri...
Tidak mau mengaku bersalah...
Sok “kuasa”...
Memutar balik-kan fakta....
Sombong...
Kejam....

“Normal”nya,... pasti ingin sekali “berperang” dengan orang-orang seperti itu. Rata-rata saudara seiman saya itu merasa geram, marah, kesal, dan ingin sekali menuntut balas atas perlakuan tidak menyenangkan yang mereka terima dari orang-orang seperti itu.

Saya-pun,... dulu, sebelum mengenal kasih Tuhan,... bahkan bisa penuh dendam kesumat, marah, galak, membentak, mencaci-maki, kalau perlu saya bisa beri bogem mentah atau tendang layang dalam menghadapi orang-orang seperti itu (maklum saya pernah belajar ilmu bela diri) Kalau di ingat lagi,... ehm,... rasanya malu juga ya... he..he....

Tetapi sejak saya mengenal kasih Tuhan,... saya belajar, bahwa firman Tuhan itu sungguh bertolak belakang dengan “kewajaran” yang ada di dunia.

Dunia katakan “lawan!” Tuhan katakan : Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu (Mat 5 : 39) Ada lagi yang Tuhan katakan : “Pembalasan adalah hak-KU” jadi maksudnya bukan hak kita untuk membalas orang-orang yang “jahat” pada kita... (Ibr 10:30)

Dunia katakan ”benci musuhmu!” Tuhan katakan : Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu (Mat 5:44) Lalu Tuhan katakan lagi : Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar... Jadi maksudnya Tuhan sayang semua orang, biarpun pada orang jahat, Tuhan juga sayang. Ini yang sering tidak kita sadari,... bukankah Tuhan Yesus datang untuk menebus dosa? "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.” (Mat 9:12)

Awalnya saya bingung dan bertanya-tanya.... Lho,.. koq gitu sih?? Tapi sungguh Tuhan itu baik,.. Dia Allah yang Maha Tahu,... pertanyaan saya di jawab :

” Sebab pada dasarnya Allah itu adalah kasih” Dan inilah yang di jelaskan oleh Tuhan Yesus sendiri pada saat seorang ahli Taurat bertanya untuk mencobai Dia :

Matius 22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri 40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Lalu jelasnya, kasih itu seperti apa sihh?

1 Korintus 13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. 5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.


Jadi bagaimana sekarang,... kalau kita mau tak mau harus menghadapi orang yang :

Mau menang sendiri...?
Tidak mau mengaku bersalah...?
Sok “kuasa”...?
Memutar balik-kan fakta....?
Sombong...?
Kejam...?

Dalam jatuh bangun saya ikut Tuhan, saya temukan cara paling praktis, ada dua bagian saja, yaitu :

Bagian Tuhan : Biarkan Tuhan sendiri yang urus pertobatan mereka, sebab pembalasan adalah hak Tuhan, kan? Tadi kita juga sudah pelajari, bahwa sejahat apapun mereka, Tuhan juga sayang pada mereka, Tuhan pasti juga mau mereka bertobat. Mempertobatkan orang... sudah pasti Tuhan ahlinya :-)

Bagian kita adalah: mengampuni mereka, mengasihi mereka, mendoakan mereka dan memberkati mereka... Memang tidak mudah,... Tapi dengan mengampuni, mengasihi, mendoakan dan memberkati mereka, maka kita akan mengalami “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, yang akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus” (Filipi 4 :7)


Memang, pada saat mulai belajar menerapkan cara tersebut, sering kita tergoda untuk mengambil bagian Tuhan dalam hal pembalasan dan mempertobatkan mereka....
Tapi percaya deh.... Lebih baik jangan ambil bagian Tuhan... karena kita bakalan capeee...
Sebab pada dasarnya manusia itu memang cenderung gengsi, malu mengakui kesalahan (biarpun di hatinya dia tahu dia salah).

Dan pada waktu mulai belajar untuk mengerjakan bagian kita, mau mulai mengampuni saja.... beratttt sekali.... hati kita rasanya tidak bisa terima...
Hmmm enak banget sih dia,... udah jahat,... masih harus kita ampuni, kita kasihi, kita doakan, dan kita berkati pula !!
Tapi, sekali lagi, percaya deh,... kalau kita taat di jalan Tuhan, apa yang kita tabur dengan air mata, pasti kita tuai dengan sorak-sorai pada waktunya :-) (Mzm 126:5-6)

Mudah-mudahan sharing ini bisa jadi berkat...

Jesus bless u all :-)


2 komentar:

  1. Blog yang menarik...

    semoga tetap menjaid berkat..

    Andy R

    BalasHapus
  2. apakah akan kita biarkan mereka berbuat kerusakan di muka bumi ini, merampas kemerdekaan dan memusnahkan kehidupan, padahal mereka itu beralasan untuk menciptakan perdamaian dunia ?

    BalasHapus